Jumat, 26 Agustus 2011

untittled :)

Begitu kaku tangan ini menulis kata demi kata, kalimat demi kalimat, kiasan demi kiasan. Tinta hitam tak mampu menggores cerita demi cerita, kisah demi kisah, kenangan demi kenangan. Namun hati dan perasaan dapat menyimpan semuanya, memutar kembali apabila diinginkan, atau mengenyahkan apabila tidak diperlukan.


Ini bukan tentang hubungan laki laki dan perempuan, bukan masalah hati dan perasaan, bukan sakit ataupun senang, namun masalah hati, logika, dan realita. Banyak orang berkata sayang dengan lidahnya, namun hanya satu berbanding seribu orang yang berkata sayang dengan hati.


Ada seorang berkata "aku tidak suka menangis". Namun tahukah? Dalam kamarnya yang gelap, dia menitikkan air mata.


Terkadang, perasaan menutup otak untuk mengolah logika. Hati menghalangi realita. Membiarkan terbuai mimpi semata. Namun logika tak menghalangi kasih berbicara, tak menutup hati dan perasaan.


Cerita hanya sekedar cerita. Dapat dirusak tak seperti aslinya. Namun kenangan tetap terkenang. Takkan terhapus. Memberikan pelajaran. Perasaan dan logika bersatu. Membentuk pribadi yang kuat.


Titik titik hujan, detak detak jantung, mengiring dalam mengarungi hidup. Bertahan dalam amukan badai setan. Hingga berakhir pada satu titik yang bernama KEBAHAGIAAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar